Jumat, 18 November 2011

Tanggung Jawab Pekerjaan...


Mendapat tugas kantor untuk yang kedua kalinya, mengurus surat jaminan sebuah proyek di sebuah perusahaan jaminan sosial, pagi ini saya menunggu beberapa puluh menit untuk selesainya permintaan saya. Tapi bukan persoalan menunggu yang ingin saya tuliskan disini, tapi proses selama menunggu itu, terjadi percakaan antara otak dan hati saya (bisa membayangkan bagaimana mereka bercakap-cakap? hehe)

“iya bapak, mohon maaf, ini memang kesalahan saya pak, saya bekerjanya terlalu lambat”

Kutipan di atas saya dengar dari petugas meja sebelah yang meminta maaf kepada customer karena sebuah kesalahan, yang saya kurang tahu jelas alasannya. Diucapkan dengan sangat halus (apalagi disampaikan oleh seorang laki-laki yang notabennya keras di perkataan). Saya memang sudah terkesan sejak awal memasuki kantor itu. Semua ramah, dari pertama datang, dengan wajah tersenyum ramah, menyambut bertanya apa yang kita butuhkan, meski kita belum bertanya.
Selang beberapa menit, petugas yang di depan saya didatangai seorag customer.

“Ada yang bisa dibantu mas?”
“ini mas...bla bla bla..”
“oh itu disampaikan dari sananya begitu ya? Dapet bonus gitu ya?”
“Iya mas”
“begini mas, prosedurnya seperti ini..bla bla bla....” (menerangkan dengan kesan sangat ramah..) 

Tuntutan pekerjaan kah? Karena dijaga bos? Hmm.. Wallahu a’lam, yg jelas, saat itu saya puas dengan pelayanannya yang tampak.
Agak sedikit (atau banyak?) berbeda dengan ketika saya ke kantor kedinasan. Hampir tidak pernah mendengar kata maaf karena sebuah kesalahan (tidak pernah terdengar mengakui kesalahan), tidak pernah mencela diri, 
“sabar ya mba, ni kerjaannya lagi banyak”.
“aduh mba, bukan gitu to. Njenengan tu harus gini gini. Fotokopi yang ini ini. Nanti kesini lagi. Bla bla bla..”

Terkesan menyuruh, nggak ramah, dan...kesan-kesan lainnya yang kurang menyenangkan.
Then? kalo karena tuntutan kerja, lantas, pelayanan seperti apa yang seharusnya diberikan. Apa..karena gaji di kedinasan "sedikit" dibandingkat di perusahaan swasta? Atau, didikan pimpinan perusahaan? 


Jika masing-masing menyelesaikan tanggung jawab sebagai pekerjaannya secara tuntas dengan profesional, saya rasa semua pelayanana bidang apa pun akan prima.

 Silakan anda tetap pada pendapat masing-masing. Tulisan ini hanya sekedar intermezo, tanpa menyindir pihak manapun.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Left message here...