Mendapat tugas kantor untuk yang kedua kalinya, mengurus
surat jaminan sebuah proyek di sebuah perusahaan jaminan sosial, pagi ini saya
menunggu beberapa puluh menit untuk selesainya permintaan saya. Tapi bukan
persoalan menunggu yang ingin saya tuliskan disini, tapi proses selama menunggu
itu, terjadi percakaan antara otak dan hati saya (bisa membayangkan bagaimana
mereka bercakap-cakap? hehe)
“iya bapak, mohon maaf, ini memang kesalahan saya pak, saya
bekerjanya terlalu lambat”
Kutipan di atas saya dengar dari petugas meja sebelah yang
meminta maaf kepada customer karena sebuah kesalahan, yang saya kurang tahu
jelas alasannya. Diucapkan dengan sangat halus (apalagi disampaikan oleh
seorang laki-laki yang notabennya keras di perkataan). Saya memang sudah
terkesan sejak awal memasuki kantor itu. Semua ramah, dari pertama datang,
dengan wajah tersenyum ramah, menyambut bertanya apa yang kita butuhkan, meski
kita belum bertanya.
Selang beberapa menit, petugas yang di depan saya didatangai
seorag customer.
“Ada yang bisa dibantu mas?”
“ini mas...bla bla bla..”
“oh itu disampaikan dari sananya begitu ya? Dapet bonus gitu
ya?”
“Iya mas”
“begini mas, prosedurnya seperti ini..bla bla bla....”
(menerangkan dengan kesan sangat ramah..)
Tuntutan pekerjaan kah? Karena dijaga
bos? Hmm.. Wallahu a’lam, yg jelas, saat itu saya puas dengan pelayanannya yang
tampak.
Agak sedikit (atau banyak?) berbeda dengan ketika saya ke
kantor kedinasan. Hampir tidak pernah mendengar kata maaf karena sebuah
kesalahan (tidak pernah terdengar mengakui kesalahan), tidak pernah mencela
diri,
“sabar ya mba, ni kerjaannya lagi banyak”.
“aduh mba, bukan gitu to. Njenengan tu harus gini gini. Fotokopi
yang ini ini. Nanti kesini lagi. Bla bla bla..”
Terkesan menyuruh, nggak ramah, dan...kesan-kesan lainnya
yang kurang menyenangkan.
Then? kalo karena
tuntutan kerja, lantas, pelayanan seperti apa yang seharusnya diberikan. Apa..karena
gaji di kedinasan "sedikit" dibandingkat di perusahaan swasta? Atau, didikan pimpinan
perusahaan?

Silakan anda tetap pada pendapat masing-masing. Tulisan ini hanya sekedar
intermezo, tanpa menyindir pihak manapun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Left message here...