Selasa, 15 November 2011

CINTA SEPERTI APA YANG KAU CARI?



Pernah ada yang bertanya, “kok kamu ga pacaran si? Gimana mau laku?” (Ooops..dagangan kali ya laku..)
Hmm.... berbicara tentang teman hidup, saya belum bisa dibilang ahlinya..(abis belum berpengalaman punya teman hidup). Tapi kalo bicara soal cinta, mungkin sedikit ada ilmunya (hanya sedikit).
Tulisan ini mungkin kontroversi karena ini persoalan gaya hidup, persoalan hati, dan persoalan PRINSIP. Tapi yang pasti, ini adalah tentang prinsip yang saya pegang dalam memaknai cinta.
Seringkali saya bertanya pada teman-teman saya yang merasakan punya pacar..(ehm, bukan karena pingin lho ya). Saya hanya penasaaran, sebenarnya pacaran itu ngapain? Kata beberapa teman yang saya wawancarai, intinya adalah ngobrol, crita-cerita, curhat. Saya jadi bertanya-tanya, bukannya bisa ama teman satu kufu kita (sama wanita ato sama-sama pria maksudnya). Beda, ga ada rasa seneng, kalo sama pacar tu...gimana gitu rasanya..
Wah wah...terserah bagaimana pembaca menanggapi deh dengan jawaban ini.
Satu hal yang pasti sudah Allah janjikan, bahwa kita dilahirkan dengan pasangan kita.
[51:49] Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah.
Atau mungkin, pacaran itu lantaran takut tidak mendapatkan pasangan sampai usia melebihi batas? Bukankah dalam QS. Ar Rum: 21 disebutkan...
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu menyatu dan merasa tentram kepadanya. Dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”

Berarti pasangan itu seorang yang pasti kan? Tapi banyak tu cewek yang ampe tua ga nikah?berarti ga dikasih jodoh sama tuhan? Allah Maha Tau yang terbaik untuk hamba-Nya. Janji Allah pasti untuk kebahagiaan dan ketenangna akhirat bagi umat yang bersabar dalam syariat-Nya.
Atau, pacaran itu sebagai sarana pengenalan ke pasangan kita? Takutnya,kalo langsung nikah, nanti nggak cocok? Bukankah Allah juga sudah mengatakan
"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)."
So, selama kita bisa menjaga diri untuk menjadi orang yang terbaik, bukan saja di mata manusia tetapi lebih di mata Allah, pasti akan ada seorang yang terbaik yang Allah cipta untuk kita.
Ah,  dengan pacaran juga banyak pasangan yang awet tu. Rumah tangga mereka juga bahagia, tinggal bagaimana kita mengatur cinta lah. Tapi tidak sedikit juga kan yang cerai setelah menikah padahal sudah sekian lama pacaran (yang katanya untuk saling mengenal?)
It means, kalopun tujuan sama yaitu membangun rumah tangga yang “bahagia”, berbeda-beda cara. Bukan sekedar kebahagiaan yang kita cari, tetapi kebarokahan, sakinah (ketenangan) mawaddah (kasih sayang (lahir dan batin))  wa rohmah (dirohmati Allah), hingga suatu saat akan menghasilkan keturunan yang terbaik, bukan sekedar baik untuk keluarga, tetapi terbaik untuk bangsa, negara, terutama Islam! Sama, itu kan rumah tangga yang ideal yang semua orang mau. But, cara yang digunakan untuk membentuk itu? Allah tidak sekedar melihat hasil, tapi melihat proses.
Saya tertarik dengan kata-kata mutiara beberapa saudara saya yang bagi saya itu menyentuh. Memaknai cinta, bukan sekedar cinta, sekedar untuk memenuhi kebutuhan batin atau biologis, tetapi cinta yang ditujuan pada Sang Arrohman. Cinta yang karena-Nya, ternyata lebih bermakna. So.. “kaulah satu-satunya”, “kaulah cinta satu-satunya bagiku”, seperti statement pengkhianatn hati kepada Sang Khaliq.
“Bila dirimu sekarang sedang menunggu seseorang untnk menjalani kehidupan menuju ridho-Nya, bersabarlah dengan keindahan. Demi Allah, dia tidak datang dengan ketampanan, kecantikan, kepintaran, ataupun kekayaan. Tapi Allah-lah yang menggerakkan. Janganlah tergesa untuk mengekspresikan cinta kepada dia sebelum Allah mengijinkan. Belum tentu yang kau cintai adalah yang terbaik untukmu. Saiapakah yang lebih mengetahui mealinkan Allah? Simpanlah segala bentuk ungkapan cinta dan derap hatimu rapat-rapat, Allah akan MENJAWABNYA dengan lebih INDAH di saat yang TEPAT.”
Satu hal yang pasti, saya pun manusia, wanita, dengan perasan sebagaimana wanita pada umumnya yang butuh cinta di hati. Tapi satu pinta dan harapku saat ini, jika aku jatuh cinta, maka jatuhkan cintaku pada seorang yang menjatuhkan cintanya pada Allah. Jika ia baik bagiku, maka pertemukan kami dengan syariat, tapi jika ia bukan untukku, jauhkan hatiku darinya danjauhkan ia dariku dengan cara yang baik.
Suatu saat, pasti akan kita temukan cinta sejati.


Selamat menjemput cinta sejatimu!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Left message here...