Pernah merasa seseorang begitu menyebalkan?seseorang begitu
menjengkelkan, hingga membuat dada terasa sesak? (bukan karenea asmanya kumat lho ya??^^)
Atau kamu pernah merasa karakter seseorang demikian
menjengkelkan membuat Kamu terhalang untuk mencapai tujuan? Hmm.... pernah atau
tidak pernah, yang pasti penulis pernah merasakannya. Seperti apa itu tidaklah
penting, yang terpenting, sekarang ingin saya bagi seperti apa hati melayani setiap perasaan yang singgah di
sana.
Ketika Kamu merasakan perasaan-perasaan yang sudah saya
sebutkan di atas, sepertinya Kamu perlu untuk meminta atau bahkan memaksa hati
berkata:
“Biarlah mereka
menyebalkan yang penting saya tidak!
Biarlah mereka
menjengkelkan yang penting saya tidak
Biarlah mereka tidak
bertanggung jawab yang penting saya berusaha untuk selalu bertanggung jawab
Biarlah mereka tidak
peduli dengan kepercayaan yang penting saya peduli
Biarlah mereka sering
membuat saya kesulitan, yang penting saya berusa untuk selalu berusaha
mempermudah urusan orang lain
Biarlah mereka tidak
bersih yang penting saya berusaha untuk bersih
Biarlah mereka tak
pernah menampak wajah cerah, yang penting sebisa mungkin saya berusaha sebisa
mungkin selalu tersenyum di hadapan orang lain
Biarlah mereka selalu
mengeluh, yang penting sebisa mungkin saya tidak “
Dan bisikan-bisikan
hati lain yang bisa Kamu manfaatkan untuk memenangkan perang dalam batin. Kata buku
fenomenal Ranah 3 Warna, “Man shobaro Zafiro”, barang siapa bersabar maka ia
akan beruntung. Siapa yang tidak mau untung??
Apapun perkataan yang sekarang sedang berbisik di hati Kamu,
maka itu adalah tentang segumpal daging yang bernama HATI. Hati yang kata Rosul
jika ia baik maka baiklah semua dan jika ia buruk maka buruklah semua, maka
terserah Kamu mau menjadikan hatimu seperti apa.
Berbicara tentang Qolbu atau disebut juga hati, sesungguhnya
ia memiliki dua pengertian, yakni fisik dan spiritual. Secara fisik hati
merupakan daging yakni organ tubuh manusia yang tersimpan dan terlindungi oleh
tulang belulang. Hati terletak di dada sebelah kiri. Bentuk hati seperti buah
shanaubar sehingga sering dikatakan hati sanubari.Pada daging hati terdapat
lubang dan jaringan yang halus (setidaknya
ini teori yang saya peroleh dalam 4 tahun kuliah di keperawatan ^^). Di
dalam lubang atau rongga terdapat darah hitam yang menjadi sumber ruh.
Hati secara spiritual merupakan sesuatu yang halus,
rabbaniyah (ketuhanan), ruhaniah (kerohanian) dan mempunyai keterkaitan dengan
hati yang jasmaniah. Hati yang halus ialah hakikat manusia. Hatilah yang
mengetahui, yang mengerti dan yang mengenal diri sendiri. Hatilah yang diajak
bicara, disiksa, dicela dan dituntut Tuhannya. Hati dalam pengertian ini juga
memiliki kaitan dengan jasmaniah. Hati terkait dengan akhlak terpuji yang
direalisasikan oleh gerak tubuh. Hati menentukan sifat dan watak manusia yang tampak
secara lahiriah. So..jelas juga, bahwa kita, mampu menguasai hati jika kita
yakin kita mampu. Ini pilihan, Kamu mau menguasai hati atau dikuasai hati?
Selamat berbicara dengan hati Kamu masing-masing. Hati-hati
dengan hati, karena jika kau tidak menguasainya maka ia yang akan menguasaimu.
^_^
(“Wahai dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku atas
agama-Mu dan atas ketaatan kepada-Mu”.)
kalau isi hati itu ibarat air, pertanyaanq? sudahkah kau temukan tawasnya? terus sudah sejernih apa airnya? sudah layak diminum blm?
BalasHapussaya rasa hidup ini akan cukup (alias save untuk "the end") kalo sudah ku temukan tawas dan sudah jernih hati itu...so...sy masih hidup sampai sekarang karena Allah menilai sy blm cukup "bersih", masih butuh bnyk "ilmu" dunia, termasuk dari antm bro...
BalasHapus