Jumat, 11 November 2011

Segumpal daging itu bernama “QULUB” (HATI)



Pernah merasa seseorang begitu menyebalkan?seseorang begitu menjengkelkan, hingga membuat dada terasa sesak? (bukan karenea asmanya kumat lho ya??^^)
Atau kamu pernah merasa karakter seseorang demikian menjengkelkan membuat Kamu terhalang untuk mencapai tujuan? Hmm.... pernah atau tidak pernah, yang pasti penulis pernah merasakannya. Seperti apa itu tidaklah penting, yang terpenting, sekarang ingin saya bagi seperti apa  hati melayani setiap perasaan yang singgah di sana.
Ketika Kamu merasakan perasaan-perasaan yang sudah saya sebutkan di atas, sepertinya Kamu perlu untuk meminta atau bahkan memaksa hati berkata:
Biarlah mereka menyebalkan yang penting saya tidak!
Biarlah mereka menjengkelkan yang penting saya tidak
Biarlah mereka tidak bertanggung jawab yang penting saya berusaha untuk selalu bertanggung jawab
Biarlah mereka tidak peduli dengan kepercayaan yang penting saya peduli
Biarlah mereka sering membuat saya kesulitan, yang penting saya berusa untuk selalu berusaha mempermudah urusan orang lain
Biarlah mereka tidak bersih yang penting saya berusaha untuk bersih
Biarlah mereka tak pernah menampak wajah cerah, yang penting sebisa mungkin saya berusaha sebisa mungkin selalu tersenyum di hadapan orang lain
Biarlah mereka selalu mengeluh, yang penting sebisa mungkin saya tidak “
Dan  bisikan-bisikan hati lain yang bisa Kamu manfaatkan untuk memenangkan perang dalam batin. Kata buku fenomenal Ranah 3 Warna, “Man shobaro Zafiro”, barang siapa bersabar maka ia akan beruntung. Siapa yang tidak mau untung??
Apapun perkataan yang sekarang sedang berbisik di hati Kamu, maka itu adalah tentang segumpal daging yang bernama HATI. Hati yang kata Rosul jika ia baik maka baiklah semua dan jika ia buruk maka buruklah semua, maka terserah Kamu mau menjadikan hatimu seperti apa.
Berbicara tentang Qolbu atau disebut juga hati, sesungguhnya ia memiliki dua pengertian, yakni fisik dan spiritual. Secara fisik hati merupakan daging yakni organ tubuh manusia yang tersimpan dan terlindungi oleh tulang belulang. Hati terletak di dada sebelah kiri. Bentuk hati seperti buah shanaubar sehingga sering dikatakan hati sanubari.Pada daging hati terdapat lubang dan jaringan yang halus (setidaknya ini teori yang saya peroleh dalam 4 tahun kuliah di keperawatan ^^). Di dalam lubang atau rongga terdapat darah hitam yang menjadi sumber ruh.
Hati secara spiritual merupakan sesuatu yang halus, rabbaniyah (ketuhanan), ruhaniah (kerohanian) dan mempunyai keterkaitan dengan hati yang jasmaniah. Hati yang halus ialah hakikat manusia. Hatilah yang mengetahui, yang mengerti dan yang mengenal diri sendiri. Hatilah yang diajak bicara, disiksa, dicela dan dituntut Tuhannya. Hati dalam pengertian ini juga memiliki kaitan dengan jasmaniah. Hati terkait dengan akhlak terpuji yang direalisasikan oleh gerak tubuh. Hati menentukan sifat dan watak manusia yang tampak secara lahiriah. So..jelas juga, bahwa kita, mampu menguasai hati jika kita yakin kita mampu. Ini pilihan, Kamu mau menguasai hati atau dikuasai hati?

Selamat berbicara dengan hati Kamu masing-masing. Hati-hati dengan hati, karena jika kau tidak menguasainya maka ia yang akan menguasaimu. ^_^
“Ya muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘alad dinika wa ‘ala tho’atika”.
(“Wahai dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku atas agama-Mu dan atas ketaatan kepada-Mu”.)

2 komentar:

  1. kalau isi hati itu ibarat air, pertanyaanq? sudahkah kau temukan tawasnya? terus sudah sejernih apa airnya? sudah layak diminum blm?

    BalasHapus
  2. saya rasa hidup ini akan cukup (alias save untuk "the end") kalo sudah ku temukan tawas dan sudah jernih hati itu...so...sy masih hidup sampai sekarang karena Allah menilai sy blm cukup "bersih", masih butuh bnyk "ilmu" dunia, termasuk dari antm bro...

    BalasHapus

Left message here...