Lanjut
dari tulisan sebelumnya, kali ini kita bahas poin ke-14 dari tema CINTA KERJA
HARMONI, yaitu Etos Kerja Professional. Etos kerja yang professional penting
untuk membangun masyarakat yang memiliki cara pandang pekerjaan yang professional.
“Dan Katakanlah: ‘Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rosul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.’” (Q.S. at Taubah 105)
Artinya,
Soal pekerjaan yang professional, biarlah Allah dan Rosul yang tahu.
Sebagaimana kisah yang saya ceritakan di tulisan sebelumnya, bekerjalah
seprofesional mungkin, sebagaimana mestinya, tanpa harus mengumbar-umbar, karna
poin terpenting adalah professional “unggul” di mata Allah-dan Rosul-Nya.
Berikut
prinsip kerja professional.
1. Kerja adalah
Rahmat.
Rahmat bermakna pemberian Allah yang baik. Maka, lakukan pekerjaan
sebagaimana kita memperlakukan sebuah pemberian yang baik. Pun ketika
mempermasalahkan perihal gaji, semestinya berada di komitmen awal, selanjutnya,
bukan lagi soal duit! Eitt… bukan berarti kita tidak boleh perhitungan si,
sekali lagi, mestinya itung-itungan di awal dan dalam waktu-waktu yang
semestinya, selanjutnya lakukan pekerjaan seprofesional mungkin.
2. Kerja adalah
AMANAH
Pekerjaan adalah amanah, maka laksanakan dengan ketulusan.
IKHLASKAN pada Allah. Lakukan dengan BENAR, penuh tanggung jawab dan
integritas. (teori banget ya? eitt.. but
it’s applicable! percaya deh!!)
Jadikan pekerjaan sebagai titipan dari Allah, sehingga ujung
pertanggungjawaban kita adalah kepada Allah. Berat ya…. ? Memang berat, tetapi seperti itulah sebenarnya. Namun,
jika Ridlo Allah masih mejadi tujuan
kita, nggak berat ko… insyaa Allah, biidznillah.
Sebagaimana seorang ibu yang dikarunia anak yang cacat, sebegitu
inginnya si ibu menolak bahkan ingin membuangnya, mau nggak mau ya harus
diterima karena demikian adanya. Pun dengan pekerjaan yang kita hadapi, suka
tidak suka, jika kita sudah berada dalam tanggung jawab untuk menyelesaikannya,
ya memang harus diselesaikan, dengan sepenuhnya.
3. Kerja adalah
panggilan suci. (berhubung waktu sudah mendekati waktu berbuka, pembahasan
dipersingkat ni.. hehe)
4. Kerja adalah
aktualisasi dan integritas.
Seorang yang memiliki ilmu/kafa’ah/skill, maka pekerjaan adalah
sarana aktualisasi diri, dengannya bertambahlah kepandaian, kelihaian, dan pahala.
Hmm…lagi-lagi, sangat sesuai sebagai tausiyah untuk diri ini, yang tengah
dihadapkan pada fenomena antara menjadi perawat klinis dan perawat pendidik.
Tahu kah? Menjadi perawat “sungguhan”, tak sama dengan ketika kita masih dalam
pendidikan (profesi-red). B.E.R.B.E.D.A!. Mungkin perbedaan, lebih pada rasa atau
sense yang dimiliki. Dengan pengalaman perawat klinis, adalah modal untuk
menjadi pendidik yang hebat kelak, maupun perawat spesialis yang excellent, karna
dunia klinis, “cukup” berbeda dengan dunia textbook. Satu lembar peta
Trauma&Cardiac Live Saving, berbeda dengan ketika kita dihadapkan dengan
pasien yang nafasnya “Senin Kamis”. Sunguh….. Saya berkata sebagaimana adanya.
Semoga pekerjaan yang tengah kita hadapi saat ini, adalah “ilmu” untuk
pekerjaan yang lebih hebat di masa mendatang. Biidznillah….
5. Kerja adalah
ibadah
6. Kerja adalah
Seni
7. Kerja adalah
kehormatan
8. Kerja adalah
pelayanan
9. Kerja adalah
pengorbanan
1. Kerja adalah
melayani umat
Dalam poin terakhir ini (pembahasan
terakhir juga, karena sup buah sudah dikeluarkan oleh pemilik rumah ni… hehe..),
pekerjaan adalah melayani manusia, tentunya yang “unik”, dengan keunikannya:
1.1.Ingin
dimengerti
1.2.Ingin
diperhatikan à manusiawi banget
1.3.tidak ingin
disalahkan
1.4.ingin
dilayani dengan baik
1.5.ingin
dihargai
1.6.ingin
dianggap penting
1.7.ingin merasa
nyaman
1.8.ingin
harapan terpenuhi.
Subhanallah, sekali lagi hati ini harus bersyukur, karena Allah menjawab emosi dalam “tawa” saya beberapa waktu belakangan saat menghadapi berbagai karakter pasien, terutama pasien di Rumah Sakit yang notabenya adalah kalangan middle bottom, dengan pendidikan seadanya (maaf). Mereka yang dengan pengetahuannya, tetapi ingin dimengerti atas keluhan mereka dengan “anggapan” penyakit mereka. Alhamdulillah, Allah mengingatkan kesabaran dalam hati untuk menghadapi berbagai karakter keluarga dengan tingkat perhatian yang beragam terhadap pasien, Allah mengingatkan kapasitas diri untuk membedaka antara profesionalisme pekerjaan dan rasa kemanusiaan. Semoga di bulan yang mulia ini, setiap pekerjaan kita bernilai ibadah….
Akhirnya, saatnya berbukan ke-12 bagi yang menjalankan… ^_^
13rd Ramadhan Mubarok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Left message here...